Denpasar – Dedikasi dalam mengembangkan Griya Abhipraya serta Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM, Bapas Kelas II Tarakan mengunjungi Bapas Kelas I Denpasar. Menjadi perwakilan, Kepala Urusan Tata Usaha, Arusmen Simbolon beserta dua orang Pembimbing Kemasyarakatan, Lulu Rizqiana dan Cahyani Sulistyaning Wulandari, melaksanakan studi tiru hari pertama pada Selasa (14/11). Tujuan dari kegiatan ini adanya transfer knowledge antar kedua Bapas.

Berbagai inovasi positif harapannya dapat diserap dan diimplementasikan di Bapas Tarakan dengan melihat potensi serta kondisi di Kota Tarakan. Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas I Denpasar, Widiarti, menyambut baik dan antusias adanya kunjungan hari ini. Beliau dengan bangga memperkenalkan seluruh elemen kantor diiringi diskusi santai. “Griya Abhipraya kami sudah bekerja sama dengan 25 POKMAS LIPAS dengan bentuk kolaborasi. Eksistensi Griya Abhipraya kami sudah tidak diragukan, baik Aparat Penegak Hukum (APH) maupun Pemerintah setempat mau untuk bekerja sama dan mendukung kegiatan positif yang kami laksanakan. Tujuan utama kami adalah memberikan pembimbingan agar klien dapat berubah ke arah yang lebih baik”, ujarnya.

Memiliki lima wilayah kerja, Bapas Denpasar mengedepankan berbagai inovasi bagi kemudahan klien pemasyarakatan dalam melakukan wajib lapor maupun pembimbingan. Den Jalak menjadi strategi jemput bola bagi klien pemasyarakatan yang memiliki kendala jarak dalam wajib lapor dan pembimbingan. Tidak hanya itu, pengelolaan administrasi dan kehumasan yang apik patut untuk dicontoh.

Upaya kedua bapas dalam mencapai WBK/WBBM juga dituangkan dalam diskusi kali ini. Setiap unit pelaksana teknis (UPT) mendiskusikan kendala dan solusi satu sama lain. Berbagai inovasi demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat menjadi tujuan utama. Harapan kedua belah pihak proses diskusi tidak hanya berlangsung pada saat studi tiru namun juga terdapat hubungan jangka panjang yang positif dengan memberikan dampak positif demi kemajuan Kementerian Hukum dan HAM.

Kontributor : BapaSTAR/wln